Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine / ICE) adalah mesin kalor dimana pembakaran suatu bahan bakar terjadi dengan oksidator (biasanya udara) di dalam ruang bakar yang merupakan bagian integral dari rangkaian aliran fluida kerja. Dalam mesin pembakaran dalam, pemuaian gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh pembakaran menerapkan gaya langsung ke beberapa komponen mesin. Gaya tersebut biasanya diterapkan ke piston, bilah turbin, rotor, atau nosel. Gaya ini menggerakkan komponen dalam jarak tertentu, mengubah energi kimia menjadi energi mekanik yang berguna.
Mesin pembakaran internal pertama yang sukses secara komersial diciptakan oleh Étienne Lenoir dan mesin pembakaran dalam modern pertama diciptakan oleh Nikolaus Otto (lihat mesin Otto).
Istilah mesin pembakaran dalam biasanya mengacu pada mesin yang pembakarannya berselang, seperti mesin piston empat langkah dan dua langkah yang lebih dikenal, bersama dengan variannya, seperti mesin piston enam langkah dan mesin putar Wankel. Mesin pembakaran internal kelas kedua menggunakan pembakaran berkelanjutan: turbin gas, mesin jet, dan sebagian besar mesin roket, yang masing-masing merupakan mesin pembakaran internal dengan prinsip yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya. Senjata api juga merupakan salah satu bentuk mesin pembakaran dalam.
Sebaliknya, pada mesin pembakaran eksternal, seperti mesin uap atau Stirling, energi dikirim ke fluida kerja yang tidak terdiri dari, bercampur, atau terkontaminasi oleh produk pembakaran. Cairan kerja dapat berupa udara, air panas, air bertekanan atau bahkan natrium cair, yang dipanaskan dalam ketel. ICE biasanya didukung oleh bahan bakar padat energi seperti bensin atau solar, cairan yang berasal dari bahan bakar fosil. Meskipun ada banyak aplikasi stasioner, kebanyakan ICE digunakan dalam aplikasi seluler dan merupakan catu daya dominan untuk kendaraan seperti mobil, pesawat, dan kapal.
Biasanya ICE diisi dengan bahan bakar fosil seperti gas alam atau produk minyak bumi seperti bensin, solar atau bahan bakar minyak. Terdapat peningkatan penggunaan bahan bakar terbarukan seperti biodiesel untuk mesin pengapian kompresi dan bioetanol atau metanol untuk mesin pengapian busi. Hidrogen terkadang digunakan, dan dapat diperoleh dari bahan bakar fosil atau energi terbarukan.